INSTITUSIONALISASI PROYEK ENERGI BARU TERBARUKAN (STUDI KASUS PROYEK PLTMH DI DUSUN DALEMAN KABUPATEN SLEMAN D.I. YOGYAKARTA)

Fauzia Hisyam Azzahro, Derajad S. Widhyharto

Abstract


Pembangunan PLTMH di Dusun Daleman sebenarnya terjadi dalam dua periode. Periode pertama adalah pembuatan PLTMH oleh seorang tokoh desa dan terjadi ketika listrik PLN belum menjangkau Dusun Daleman. Periode kedua adalah pembangunan oleh pemerintah pada tahun 2003 dimana PLN telah masuk sampai ke Daleman. Pada periode pertama, masyarakat Daleman antusias menerima keberadaan PLTMH karena terdapat kepentingan yang harus dipenuhi, yakni kebutuhan listrik sebagai penerangan di malam hari. Sedang periode kedua pembangunan kembali PLTMH dengan teknologi yang jauh lebih canggih, justru kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Temuannya, kurangnya perhatian masyarakat Daleman terhadap PLTMH muncul karena masyarakat Dusun Daleman merasa “kurang mengenal” teknologi PLTMH yang baru dan muncul begitu saja ditengah-tengah mereka. Selain itu, institusi sosial, yang didalamnya memuat nilai dan norma yang berlaku di masyarakat Daleman, masih kental akan budaya Jawa. Oleh karenanya, masyarakat Daleman masih memiliki perasaan “sungkan” untuk ikut terlibat dengan PLTMH karena mereka merasa tidak pernah dilibatkan oleh pihak penyelenggara PLTMH.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.46730/jiana.v19i1.7957

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 JIANA ( Jurnal Ilmu Administrasi Negara )

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.